Kamu Terlalu Baik Untuk Ku

kenapa saat berakhirnya sebuah hubungan harus ada kata "kamu terlalu baik buat aku?" alasan yang sangat menjijikan, itu yang sering dijadikan alasan mantan-mantan gue saat akan memutuskan gue. "kamprettlah tu mantan". Jika memang itu alasan yang tepat dan sering dilakukan oleh pasangan terhadap pasangannya, kasianlah orang-orang yang baik seperti gue, apakah orang-orang yang baik seperti gue harus berubah menjadi lebih jahat agar tidak ada lagi kata-kata "kamu terlalu baik buat aku" saat mengakhiri sebuah hubungan. "kamprettt jugalah buat orang yang memakai kata-kata itu saat ingin mengakhiri hubungannya". Kenapa sih saat ingin mengakhiri sebuah hubungan harus pake kata-kata kek gitu, kenapa ngga dibilang aja terus terang. Alasan yang ngga masuk diakal, orang-orang bodoh yang ngga mau  pasangannya yang baik.
Bukankah justru dengan pasangan yang baik itu kita akan berusaha menjadi lebih baik, memberikan yang terbaik sampai pada akhirnya menjadi pasangan yang saling menyempurnakan satu sama lain.

Bukankah di awal-awal masa jadian tentunya kita saling menanyakan "kenapa sih kamu milih aku?" atau "apa sih yg bikin kamu suka sama aku?" kepada pasangan kita, bener ngga? jawabannya juga ngga jauh dari kata-kata"kamu baik, aku suka, aku nyaman sama kamu. semoga kita bisa terus kayak gini". nah, kalau kita ninggalin pacar yang baik itu bukankah kita termasuk orang yang gak bisa bersyukur? di awal kita menyukai orang baik, mendekati orang baik tersebut, sampai akhirnya berpacaran dengannya. bukankah itu pilihan kita? kalau memang akhirnya gak mau bikin dia kecewa kenapa kita gak mempertimbangkan dari awal untuk ngga nembak atau nerima dia? iya kan? so, sebelum memulai suatu hubungan, ada baiknya kita mempertimbangkan beberapa kemungkinan yg "ehem" kira-kira akan terjadi selama hubungan itu terjalin.

"Tetaplah jadi orang baik walaupun banyak alasan berakhirnya hubungan karena "kamu terlalu baik buat aku" dan terus Perbaiki diri, karena laki-laki baik akan berjodoh dg perempuan baik begitu sebaliknya, itulah ketentuan Allah"