Senin, 27 Oktober 2014

Melupakan Cinta Pertama? Emang Bisa?

Melupakan Cinta Pertama? Emang Bisa?
Dalam perbincangan dengan seseorang sahabat, saya dicurhatinya tentang cinta pertama yang menjadi masa lalunya. Sahabat saya itu mengatakan ia sangat ingin melupakan cinta pertamanya yang menyakitkan, karena sang pacar jelas-jelas telah berselingkuh menyakiti hatinya. Lalu saya sela ceritanya dengan satu pertanyaan, dilupakan/ emang bisa? Lalu sahabat saya pun menyambar, yaa... pasti dong, lagian aku udah di sakiti, rugi amat kalo ga dilupain... pokoknya aku akan membuang segala hal yang berhubungan dengannya.. akan ku lupakan semua tetangnya... begitulah jawaban yakin.

Pada kisah berbeda, seorang sahabat saya yang lain membuat komitmen bersama pasangannya yang kebetulan sangat pencemburu. Mereka bersepakat satu sama lain wajib melupakan masa lalu, termasuk soal cinta pertama masing-masing, agar hubungan mereka langgeng abadi selamanya. Serupa yang saya tanyakan diawal, mungkinkah bisa?

Berjalan dari cerita di atas, saya berpikir. Saya kok merasa melupakan sesuatu yang pernah terjadi dikehidupan kita adalah pekerjaan mustahil alias imposible. Karena faktanya, bila mau jujur, hampir sebagian besar orang bila ditanya, rasanya tak mungkin bisa melupakan masa lalu, apalagi bila itu menyangkut urusan cinta. Baik tentang hal yang indah atau juga yang pahit.

Ungkapan First Love Never Die, sudah sangat lazim kita dengar. Rasanya ungkapan ini tidaklah terlalu berlebihan. Meski banyak orang menyangkalnya dan membuat anti thesis tentang ini. Namun faktanya yang sering terjadi kemudian, semakin ingin dilupakan, malah akan semakin ingatlah kita.

Seorang teman saya yang sudah sangat sering bergonta ganti pacar menjalin hubungan, mengaku tak ingat pada siapa cinta pertamanya berlabuh. Namun saat ditanya cinta manakah yang paling berkesan, tak menunggu lama iapun dengan cepat bisa menjawabnya.

Memori akan momen-momen hidup paling  berkesan, paling indah, paling menyakitkan, paling lucu, pastilah akan mendominasi pikiran kita. Namanya saja  sudah dilabeli “paling”. Ungkapan superlatif yang menunjukkan sesuatu yang dominan. Hingga kalaupun peristiwanya telah berlalu digantikan momen-momen yang lain, ia tetap takkan bisa hilang. Tetap akan ada, menempati sudut ruang hati kita yang terdalam. Karenanya adalah hal mustahil bisa menghapusnya. Apalagi sampai terobsesi berniat melupakan dengan memboikot dan membuang segala hal yang berhubungan dengannya, seperti yang dilakukan oleh sahabat saya tersebut.

Padahal tanpa perlu cara se-ekstrem itu kita tetap bisa kok keluar dari masa lalu. Caranya? Tentu saja dengan melapisi hati dengan cinta yang baru. Menjajaki epiosode cinta berikutnya.

Ada banyak cara orang menyikapi kenangan cinta pertama. Ada yang mati-matian menyangkalnya, meski hati kecilnya berkata lain. Biasanya yang bersikap seperti ini punya kenangan masa lalu yang pahit dan tidak menyenangkan.

Ada yang tetap  membiarkannya bersemi dengan terus menerus mengingatnya, hingga ia hidup  dalam bayang-bayang cinta pertamanya. Terpenjara  dalam masa lalu. Membuatnya sulit menerima cinta baru yang datang padanya. Kalaupun menerima, biasanya selalu saja dihubung-hubungkan dengan cinta pertamanya itu.

Namun, ada pula yang  santai saja menghadapinya. Yang seperti  ini lebih realistis. Mampu berpikir, bahwa masa lalu adalah bagian dari episode hidup yang pasti menghampiri semua orang.  Dan hal terpenting bagi mereka adalah apa  yang digenggamnya hari ini. Bagi orang seperti ini, nostalgia cinta pertama hanyalah sekedar momen yang  indah untuk dikenang saja. Hanya cukup untuk membuatnya tersenyum dan menganggapnya sebagai cerita manis yang pernah singgah menghampiri kehidupannya.

Masa lalu tentu saja menjadi titik kita melesat menjadi seperti sekarang ini. Karena bila saja waktu bisa diputar, mungkin sebagian kita ingin kembali pada indahnya kisah masa lalu dan memimpikan cinta pertama itu menjadi cinta terakhir kita. Meski hal ini bisa saja terjadi pada sebagian orang. Tapi kita tentu tak bisa mengukir  sendiri takdir kita. Di depan sana, Tuhan sudah mempersiapkan  cerita lain yang boleh jadi jauh lebih indah dari yang kita duga.

Jadi yang terpenting bukan melupakan bahwa cinta pertama pernah hadir dalam hidup kita, tapi menerima bahwa itu telah menjadi bagian dari masa lalu. Bagaimanapun kita hidup di masa kini. Meski tak pernah bisa terlupakan bukan berarti kita tak bisa meredamnya. Biar saja cinta pertama  itu  menjadi kenangan. Tersimpan indah di sudut hati. Toh bagaimanapun, baik buruknya kisah lama, semuanya adalah kepingan cerita yang sejatinya melengkapi mozaik hidup kita…

28 komentar:

  1. CINTA PERTAMA BIASANYA SEJATI DALAM KENANGAN...SUKAR DILUPAKAN...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba bener banget, kenangan-kenangan yang kita lalui bersama kenangan buruk maupun kenangan baik tak bisa dilupakan sampai kapan pun contohnya saya mba :( sampai sekarang kenangan itu masih tersimpan abadi hahaha susah banget di lupakan.

      Hapus
    2. Terbayang bayang dimata, terukir di dalam jiwa.
      Cinta pertama susah di ilanginya Mbak Ipah
      Saya tiap ketemu dia di jalan perasaan sayang
      Masih saja ada. kenapa ya?

      Hapus
    3. iya bener mas saud nasibnya sama kaya saya :( ,saya juga begitu mas kalo ketemu di jalan atau dimana gitu langsung pikirannya lagi muter kesana engga ke yang lain hahaha tapi kalo liat cinta pertama menggandeng cewe lain hmmm sakitnya tuh disini di dalam hatiku hihihi ,mungkin itu yang di namakan cinta sejati kali mas saud hahaha

      Hapus
  2. Aih, suka deh baca ulasannya Mbak Ipah...melihat dari berbagi sisi, hehehe .. Ngomongin soal cinta, emang gak ada habisnya ya, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha mba eka bisa aja :) iya mba ini soal cinta yang pernah aku alami loh mba haha

      Hapus
  3. Buanglah mantan pada tempatnya, walaupun itu sulit :'(
    jangan di kenang, emang dia pahlawan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha bukan pada tempatnya mas tapi pada temannya hahaha

      Hapus
  4. bisa mungkin akan memakan waktu yg lama :D

    #jadi lapar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas hihi, hmm makan aja mas kalo lapar :D

      Hapus
  5. hadeuhhh kalau bicara soal cinta pertama mah nggak kuatttt,,,,katanya cinta pertama dibawa mati hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo yg skarang kira2 yg keberapa kang? :)

      Hapus
    2. yang pertama lah ya mas hahaha cuma 1 untuk selamanya :D

      Hapus
  6. Sebenarnya sudah lupa, cuma kalo jumpa inget lagi..hehe

    BalasHapus
  7. Jujur saya Mbak Ipah, sama cinta pertama gak bisa ilang walau saya tidak bisa menikahinya namun kenangan saat pacaran masih terbayang bayang di mata

    BalasHapus
    Balasan
    1. hmm iya mas pastinya cinta pertama nggak bisa dilupain soalnya aku juga ngerasain yang sama kaya mas saud hehe :(

      Hapus
  8. Bisalaaaaah, tapi lupa siapa cinta pertamanya juga :D wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha yayaya pasti bisa lah mba wida kalo cinta pertamanya lupa siapa di kasih tanda ???? ajah lah hehe

      Hapus
  9. Aku masih ingat semua dari pertama sampai sekarang :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya syukur deh mas kalo masih ingat haha, cinta pertama emang susah lupa ya mas hihihi

      Hapus
  10. Jadi yang terpenting bukan melupakan bahwa cinta pertama pernah hadir dalam hidup kita, tapi menerima bahwa itu telah menjadi bagian dari masa lalu. Bagaimanapun kita hidup di masa kini. Meski tak pernah bisa terlupakan bukan berarti kita tak bisa meredamnya. Biar saja cinta pertama itu menjadi kenangan. Tersimpan indah di sudut hati. Toh bagaimanapun, baik buruknya kisah lama, semuanya adalah kepingan cerita yang sejatinya melengkapi mozaik hidup kita…


    aku suka kata2 itu....
    memang susah si melupakan itu, tapi ya mesti nerimo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba lulu kalo kata lagunya siapa ya lupa lagi hehe masa lalu biarlah berlalu :p.
      terimakasih mba, hehehe iya mba harus nerima kenyataan :(

      Hapus
  11. Mungkin benar pepatah bahasa inggeris.."first love never die"...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mba cinta pertama itu sulit untuk dilupakan :(

      Hapus
  12. Cinta pertama biasanya cukup dikenang aja.. Heheh..

    BalasHapus
  13. maaf ikutan niiiih. bagaimana cara menyikapi. cinta pertama. sedang sekarang terjalin kembali dikala sdh saling berkeluarga. pusiiiiiiing.

    BalasHapus